🐎 Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian Yang Menyangkut Orang Banyak

Anekdotmengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan.

Kegiatan 2 Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yangMenyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh PublikDalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu contoh berikut ini, kamu akan mengetahui bagaimana anekdot disusun. Langkah-langkah penyusunan disajikan dalam bentuk tabel, dengan penyelesaian pada kolom sayang pada KritikAnak yang memandang orangtua di masa tuanya sebagai orang yang Orang dewasa malu karena dikritik oleh anak 4. TokohKakek tua, ayah, anak dan tua yang tinggal bersama anak,5. StrukturAbstraksimenantu dan cucu 6 tahun. Kebiasaan makan malam di rumahOrientasisi anak. Kakek tua makannya sering tua diberi meja kecil terpisah diKrisispojok, dengan alat makan anti pecah. Cucu 6 tahun membuat replikaBuku Hasil RevisiReaksimeja terpisah. Cucu 6 tahun mengungkapkan kelak akanKodamembuat meja terpisah juga untuk ayah dan Kelas X SMA/MA/SMK/MAK6. AlurKakek tua tinggal bersama anak, menantu dan cucunya yang berusia 6 tahun. Karena sudah tua, mata si Kakek rabun dan tangannya bergetar sehingga kerap menjatuhkan makanan dan alat makan. Agar tidak merepotkan, ia ditempatkan di meja terpisah dengan alat makan anti pecah. Anak dan menantunya baru sadar ketika diingatkan oleh cucu 6 tahun yang tengah bermain membuat replika 8. TeksSeorang kakek hidup serumah bersama anak,anekdotmenantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap si kakek meraih gelas, sering susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan cucu yang baru berusia 6 tahun mengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memerhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu.β€œSedang apa, sayang?” tanya ayah pada anaknya. β€œAku sedang membuat meja buat ayah dan ibu. Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti.” Ayah anak kecil itu langsung berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda Hasil RevisiSumber J. Sumardianta, Guru Gokil Murid Unyu. Halaman 47. dengan penyesuaianBahasa IndonesiaTugasSekarang, cobalah menyusun anekdotmu sendiri. Gunakan tabel yang sama dengan contoh di atas. Tema yang digunakan bisa kejadian sehari- hari dari perilaku orang terkenal. Jangan lupa memerhatikan isi dan kebahasaan dari anekdot yang kamu Menyusun Tema 2. Masalah yang dikritik 3. Humor/ kelucuan 4. Tokoh 5. StrukturAbstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda6. Alur 7. Susunan Anekdot

Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang tujuannya untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. Berikut ini pengertian singkat teks anekdot dan tujuannya: Pengertian anekdot

Kalian pasti senang dengan cerita yang menarik dan lucu, karena bisa menghibur dan membuat tertawa lepas. Tapi, tahukah kalian bahwa cerita yang mengocok perut tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk menyampaikan pesan yang lebih mendalam? Makna yang tersirat dalam sebuah cerita lucu itu disebut teks anekdot. Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa teks anekdot merupakan cerita lucu yang melibatkan tokoh atau orang yang bersifat faktual. Tujuannya adalah untuk memberikan suatu pembelajaran, walaupun tokoh dalam teks ini terkadang diambil dari figure public atau orang ternama, belum tentu kejadian dalam teks berdasarkan kenyataan. Sama halnya dengan karya tulis lainnya, teks anekdot tentunya juga memiliki langkah-langkah utama dalam menyusun teks menjadi sebuah karya yang baik, sehingga menarik untuk dibaca. Ada 6 langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, antara lain Menentukan topik sebagai masalah yang akan disorot Menentukan tokoh terkait Menentukan peristiwa yang menjadi latar belakang Merinci peristiwa dalam alur anekdot yang meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda Mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh Penyuntingan Baca juga Memahami dan Menganalisis Isi Teks Anekdot Menyunting Teks Dalam langkah terakhir, yaitu penyuntingan diharapkan teks yang dihasilkan akan semakin sempurna. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses penyuntingan ini, antara lain isi, struktur, kaidah Bahasa, dan ejaan. Isi Anekdot Saat menyunting isi, penulis harus memperhatikan kejelasan topik, kelucuan dan kekritisan. Selain itu, teks juga harud diperhatikan agar tidak mengandung fitnah dan unsur SARA. Struktur Hal yang hrus dicermati saat menyunting teks anekdot yaitu struktur adalah kelengkapan dan kepaduan teks. Kaidah Bahasa Penyuntingan dalam kaidah Bahasa harus mencakup efektivitas kalimat dan ketepatan pemilihan dalam kata-kata. Dimana, dengan kalimat yang efektif maka bisa mewakili gagasan secara tepat, sesuai dengan maksud oleh penulis. Ejaan Terkadang penulisan kata yang tidak baku diperlukan untuk membangun kalimat percakapan dalam anekdot. Akan tetapi secara keseluruhan anekdot perlu menggunakan ejaan yang baku. Ejaan meliputi penggunaan kata baku, tanda baca, dan penulisan huruf baik huruf kapital, huruf miring, atau cetak tebal. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsAnekdotBahasa IndonesiaKelas 10Teks Anekdot

D Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. menceritakan kembali isi teks anekdot dengan pola penyajian yang berbeda; 2. menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku seorang tokoh publik.

Jakarta - Sering mendengar atau membaca cerita lucu? Umumnya kita membaca cerita lucu untuk menghibur. Anekdot menjadi salah satu cerita lucu yang banyak kita dengar di modul Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks anekdot adalah sebuah karangan cerita atau kisah pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek, dan lucu tentang berbagai topik, seperti pendidikan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, anekdot disebut sebagai cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, umumnya tentang orang penting dan berdasarkan kejadian teks anekdot untuk membangkitkan tawa bagi pembacanya dan sebagai sarana mengkritik. Di balik kelucuan, kalimat yang disampaikan juga terdapat pesan moral. Teks anekdot memiliki struktur teks yang membedakan dengan teks Teks Anekdot 1. AbstraksiTeks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yang hendak disindir atau OrientasiCerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan KrisisDi tahap ini berisi tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke ReaksiJawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti kritik yang memuat unsur KodaBerisi penutup yang menjadi penegas terhadap hal yang dikritik atau Teks Anekdot1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam Bersifat Bisa jadi mengenai orang Memiliki tujuan Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai Menceritakan karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan teks anekdot biasanya memiliki dua macam, yang tersurat makna tertulis dan yang tersirat makna konteks.Merujuk pada Modul Bahasa Indonesia untuk SMA/MA yang bertajuk Anekdot terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa Menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca dan Menggunakan kalimat Menggunakan kalimat itulah struktur dan unsur kebahasaan teks anekdot. Apakah siswa sudah paham? Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] lus/lus

Anekdotadalah cerita pendek dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidak menyakiti atau kasar. Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting (tokoh masyarakat) berdasarkan apa yang terjadi. Kejadian

- Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang tujuannya untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. Berikut ini pengertian singkat teks anekdot dan tujuannyaPengertian anekdot Menurut KBBI, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Mengutip Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan 2017 karya Taufiqur Rahman, teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Baca juga Teks Anekdot Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, dan Kaidahnya Melansir Your Dictionary, anekdot adalah cerita pendek tentang orang tokoh masyarakat atau peristiwa nyata berdasarkan kejadian sebenarnya, biasanya berfungsi untuk membuat pendengar tertawa atau merenungkan suatu anekdot berhubungan dengan pokok bahasan yang sedang dibahas sekelompok orang. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi bukan dengan cara yang kasar dan menyakiti. Karena anekdot adalah cerita singkat, menarik, lucu, dan mengesankan. Selain berasal dari kejadian nyata, seringnya pelaku cerita partisipan, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot adalah hasil rekaan. Melansir The Franklin Post, anekdot penting karena menekankan pada kegunaan pengalaman pribadi daripada fakta atau perspektif profesional. Anekdot menunjukkan berbagai jenis pengalaman dan perspektif orang yang berbeda-beda. Baca juga Pengertian Teks Diskusi
Menceritakankembali isi teks anekdot dengan pola penyajian yang berbeda dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan. KD. 4.6 : Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan. 1. Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku seorang tokoh publik.

Jakarta - Teks anekdot merupakan satu di antara jenis teks yang dipelajari di sekolah. Buat yang belum tahu, tes anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat dan lucu. Hal itu karena isi dalam teks anekdot umumnya berupa kritik atau sindiran terhadap kebijakan, layanan publik, perilaku penguasa, atau suatu fenomena/kejadian. Lirik Lagu Part Of Your World - Halle Lirik Lagu Mimpi - Putri Ariani 40 Kata-Kata Sadar Diri Aku Tak Pantas Untukmu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Teks anekdot biasanya digunakan sebagai sindiran atau kritikan dengan sajian berbentuk humor atau lelucon. Sindiran tersebut dapat berkaitan dengan masalah politik, hukum, atau kebiasaan sehari-hari. Teks anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting tokoh masyarakat berdasarkan apa yang terjadi. Kejadian tersebut yang menjadi dasar dalam cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Jadi, teks anekdot dibuat sebagai satu di antara bentuk kritik yang menyampaikan realita sosial dengan cara yang unik, jenaka, dan lucu. Bagi kamu yang ingin membuat atau menyusun teks anekdot, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Berikut ini rangkuman tentang cara menyusun teks anekdot, seperti dilansir dari laman Senin 18/10/2021.Berita video SportBites tentang 5 Rekomendasi Film Dokumenter Tentang Sepak Bola di Netflix, Ada Film Tentang Barcelona loh!Struktur Teks AnekdotIlustrasi menulis, mengetik. Photo by rishi on UnsplashSebelum membahas langkah-langkah menyusun teks anekdot, ketahui terlebih dahulu strukturnya. Berikut ini struktur teks anekdot 1. Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, berisikan gambaran awal tentang isi dari teks anekdot. 2. Orientasi, bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam teks. 3. Event, berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam teks. 4. Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi di dalam teks anekdot. 5. Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul di dalam bagian krisis. 6. Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh di dalam teks. 7. Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu menulis, mengetik. Image by Free-Photos from PixabayLangkah-langkah menulis teks anekdot 1. Menentukan topik Topik teks anekdot berkaitan dengan sindiran apa yang akan kita berikan dan kepada siapa sindiran itu ditujukan. Oleh karena itu, pertama harus menentukan apakah objek yang akan disindir. Kemudian menentukan peristiwa-peristiwa unik atau penting apa yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan sindiran tersebut. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah menjaga agar tetap berhubungan dengan peristiwa nyata, bersifat lucu dan menghibur, namun tetap memiliki pesan moral yang berkualitas. 2. Mengumpulkan bahan Bahan-bahan yang bisa digunakan untuk menyusun teks anekdot adalah sebagai berikut Pesan moral apa yang akan disampaikan. Humor apa yang akan dipilih untuk menyampaikan pesan moral. Kepada siapa pesan moral tersebut akan disampaikan. Jagalah agar peristiwa yang digunakan berhubungan dengan peristiwa nyata di sekitar. Buatlah agar cara penyampaiannya tetap lucu, tetapi bernilai pendidikan. 3. Menyusun kerangka Susunlah kerangka teks anekdot dengan merujuk kepada struktur teks anekdot. Hal yang perlu diingat adalah tidak semua bangian struktur harus tersurat tertulis, adakalanya terdapat bagian struktur yang tersirat, hasil dari menyimpulkan sebuah Menyusun Teks AnekdotIlustrasi menulis, mengetik. /Copyright Mengembangkan kerangka Kembangkanlah kerangka teks yang telah berhasil disusun, menjadi sebuah teks anekdot yang menarik, lucu, menyindir, dan mengandung pesan moral. 5. Menyunting kembali teks Langkah terakhir dalam proses penulisan teks anekdot adalah menyunting teks tersebut. Penyuntingan teks tersebut bisa difokuskan ke dalam beberapa hal. Pertama tentang penggunaan EYD, apakah teks laporan hasil observasi tersebut telah menggunakan EYD yang benar. Kedua tentang penggunaan kata baku dan tidak baku. Telitilah penggunaan kata yang dipilih apakah sudah memenuhi kaidah kebakuan. Terakhir, penggunaan kalimat efektif. Apakah teks laporan hasil observasi yang disusun telah menggunakan kalimat efektif? Jika belum, ubahlah kalimat tersebut agar Menyunting Teks AndekdotIlustrasi menulis. Photo created by stories on FreepikBerikut ini langkah-langkah menyunting teks anekdot 1. Menyunting teks Menyunting yaitu mengoreksi teks yang sudah dibuat. Koreksi teks berdasarkan kesesuaian isi dengan topik, kaidah, dan bahasa. 2. Merevisi teks sesuai hasil suntingan Pada tahap ini, penulis menulis ulang teks anekdot yang sudah disunting/dikoreksi. 3. Pengendapan ide Teks yang sudah dibuat diendapkan dulu atau ditinggalkan dulu. Setelah beberapa jam, teks yang sudah ditulis bacalah kembali. Teliti kembali apakah masih ada isi dari tulisan yang salah? Atau sudah sesuai harapan? Kalau masih ada yang salah perlu dibenahi lagi. 4. Memberi judul Judul yang dipilih haruslah yang menarik pembaca. Sumber Kemdikbud

.